25 Soal dan Pembahasan Induksi Matematika
Pada pembahasan ini kita akan
berlatih untuk membuktikan suatu pernyataan matematis dengan menggunakan
induksi matematika. Metode pembuktian ini digunakan untuk membuktikan
pernyataan yang bergantung pada bilangan bulat positif.
Prinsip Induksi Matematika
Untuk setiap bilangan bulat positif n,
misalkan P(n) adalah pernyataan yang bergantung pada n.
Jika
- P(1)
benar, dan
- untuk setiap bilangan bulat positif k, jika P(k)
benar maka P(k + 1) benar
maka pernyataan P(n)
bernilai benar untuk semua bilangan bulat positif n.
Untuk menerapkan prinsip ini, kita
harus melakukan dua langkah:
Langkah 1 Buktikan bahwa P(1) benar. (langkah dasar)
Langkah 2 Anggap bahwa P(k) benar, dan gunakan anggapan
ini untuk membuktikan bahwa P(k + 1) benar. (langkah induksi)
Perlu diingat bahwa dalam Langkah 2
kita tidak membuktikan bahwa P(k) benar. Kita hanya menunjukkan
bahwa jika P(k) benar, maka P(k + 1) juga bernilai
benar. Anggapan bahwa pernyataan P(k) benar disebut sebagai hipotesis
induksi.
Untuk menerapkan Prinsip Induksi
Matematika, kita harus bisa menyatakan pernyataan P(k + 1) ke
dalam pernyataan P(k) yang diberikan. Untuk menyatakan P(k
+ 1), substitusi kuantitas k + 1 ke k dalam pernyataan P(k).
Soal 1: Pendahuluan
Tentukan pernyataan P(k
+ 1) untuk masing-masing pernyataan P(k) berikut.
- P(k):
Sk = [k²(k + 1)²]/4
- P(k):
Sk = 1 + 5 + 9 + … + [4(k – 1) – 3] + (4k
– 3)
- P(k):
k + 3 < 5k²
- P(k):
3k ≥ 2k + 1
Pembahasan
- Kita substitusi k + 1 ke k dalam
pernyataan P(k).
- Untuk mendapatkan pernyataan P(k + 1),
kita ganti k pada pernyataan P(k) dengan k +
1.
- Kita substitusi k dengan k + 1, dan kita
peroleh
- Serupa dengan soal-soal sebelumnya, kita substitusi k
pada pernyataan P(k) dengan k + 1 untuk mendapatkan
pernyataan P(k + 1).
Ketika menggunakan induksi
matematika untuk membuktikan rumus penjumlahan (seperti pada Soal 2), akan
sangat membantu jika kita berpikir bahwa Sk + 1 = Sk
+ ak + 1, di mana ak + 1
adalah suku ke-(k + 1) dari penjumlahan tersebut.
Soal 2: Menggunakan Induksi
Matematika
Gunakan induksi matematika untuk
membuktikan rumus
untuk semua bilangan bulat n
≥ 1.
Pembahasan Induksi matematika terdiri dari dua bagian yang berbeda.
- Pertama, kita harus menunjukkan bahwa rumus tersebut
benar ketika n = 1. Ketika n = 1, rumus tersebut benar,
karena
- Bagian kedua induksi matematika memiliki dua langkah.
Langkah pertama adalah menganggap bahwa rumus tersebut benar untuk
sebarang bilangan bulat k. Langkah kedua adalah menggunakan
anggapan ini untuk membuktikan bahwa rumus tersebut benar untuk bilangan
bulat selanjutnya, k + 1. Anggap bahwa rumus
bernilai benar, kita harus menunjukkan bahwa rumus Sk + 1 = (k + 1)² benar.
Dengan menggabungkan hasil pada
langkah (1) dan (2), kita dapat menyimpulkan dengan induksi matematika bahwa
rumus tersebut benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 1.
Soal 3: Menggunakan Induksi
Matematika
Buktikan bahwa untuk setiap bilangan
bulat positif n,
Pembahasan Misalkan P(n) adalah pernyataan 1 + 2 + 3 + …
+ n = n(n + 1)/2. Kita akan menunjukkan bahwa P(n)
bernilai benar untuk semua bilangan bulat positif n.
- Kita harus menunjukkan bahwa P(1) benar. Dari rumus di
atas, pernyataan P(1) menyatakan
dan pernyataan ini dengan jelas bernilai benar. - Anggap bahwa P(k) benar. Sehingga
hipotesis induksi kita adalah
Kita akan gunakan hipotesis tersebut untuk menunjukkan bahwa P(k + 1) benar, yaitu
Sehingga, kita mulai dengan ruas kiri dan menggunakan hipotesis induksi untuk memperoleh bentuk pada ruas kanan.
Sehingga kebenaran P(k + 1) mengikuti kebenaran P(k), dan kita telah melakukan langkah induksi.
Setelah membuktikan Langkah 1 dan 2,
kita dapat menyimpulkan dengan Prinsip Induksi Matematika bahwa P(n)
benar untuk semua bilangan bulat positif n.
Rangkuman berikut ini memberikan
rumus-rumus untuk jumlah pangkat dari n bilangan bulat positif pertama.
Rumus-rumus ini sangat penting dalam kalkulus. Rumus 1 telah kita buktikan
dalam Contoh 2. Rumus-rumus yang lain juga dapat dibuktikan dengan mengunakan
induksi matematika.
Soal 4: Menggunakan Induksi
Matematika
Buktikan bahwa
untuk semua bilangan bulat positif n.
Pembahasan Misalkan P(n) adalah pernyataan 1 ∙ 2 + 2 ∙ 3
+ 3 ∙ 4 + … + n(n + 1) = [n(n + 1)(n +
2)]/3.
- Kita akan tunjukkan bahwa P(1) bernilai benar.
Berdasarkan rumus di atas, P(1) menyatakan
yang bernilai benar. - Anggap bahwa P(k) benar dan kita
memperoleh hipotesis induksi sebagai berikut.
Hipotesis ini akan kita gunakan untuk membuktikan bahwa P(k + 1) benar. Pernyataan P(k + 1) menyatakan
Kita mulai dari bentuk yang berada di ruas kiri, kemudian kita gunakan hipotesis induksi untuk mendapatkan bentuk pada ruas kanan.
Sehingga kita telah menunjukkan bahwa P(k + 1) mengikuti P(k). Sehingga kita telah membuktikan langkah induksi.
Berdasarkan Langkah 1 dan 2, kita
dapat menyimpulkan dengan menggunakan induksi matematika bahwa P(n)
benar untuk semua bilangan bulat positif n.
Soal 5: Menggunakan Induksi
Matematika
Buktikan bahwa
untuk semua bilangan bulat positif n.
Pembahasan Misalkan P(n) adalah pernyataan 1 ∙ 2 + 2 ∙
2² + 3 ∙ 23 + … + n ∙ 2n = 2[1 + (n
– 1)2n]
- Pertama kita buktikan bahwa P(1) benar.
Pernyataan ini menyatakan
yang dengan jelas bernilai benar. - Selanjutnya, kita anggap bahwa P(k)
bernilai benar dan menghasilkan hipotesis induksi sebagai berikut.
Hipotesis induksi tersebut akan kita gunakan untuk membuktikan kebenaran P(k + 1). Pernyataan P(k + 1) mengatakan
Kita mulai dari ruas kiri, kemudian kita gunakan hipotesis induksi untuk mendapatkan bentuk yang berada di ruas kanan.
Sehingga pada Langkah 2 ini kita telah membuktikan bahwa jika P(k) benar maka P(k + 1) juga benar.
Jadi, berdasarkan Langkah 1 dan 2,
dengan menggunakan induksi matematika kita dapat menyimpulkan bahwa P(n)
bernilai benar untuk semua bilangan bulat positif n.
Sering terjadi bahwa pernyataan P(n)
bernilai salah untuk beberapa bilangan bulat positif pertama, tetapi bernilai
benar untuk semua bilangan bulat positif selanjutnya. Sebagai contoh, mungkin
kita ingin membuktikan P(n) benar untuk n ≥ 5. Perhatikan
bahwa jika kita telah membuktikan P(5) benar, maka fakta ini, bersama
dengan langkah induksi, akan mengakibatkan kebenaran P(5), P(6), P(7),
…. Kasus ini merupakan variasi dari Prinsip Induksi Matematika. Model lain dari
induksi matematika ini disebut sebagai Prinsip Induksi Matematika yang
Diperluas. Contoh berikutnya mengilustrasikan hal ini.
Soal 6: Membuktikan Pertidaksamaan
dengan Induksi Matematika
Buktikan bahwa 4n < 2n
untuk semua bilangan bulat positif n ≥ 5.
Pembahasan Misalkan P(n) menyatakan pernyataan 4n
< 2n.
- P(5)
adalah pernyataan 4 ∙ 5 < 25, atau 20 < 32, yang bernilai
benar.
- Anggap P(k) benar. Sehingga hipotesis
induksi kita adalah
Kita akan menggunakan hipotesis ini untuk menunjukkan bahwa P(k + 1) benar, yaitu
Sehingga kita mulai dengan bentuk di ruas kiri pertidaksamaan tersebut dan menggunakan hipotesis induksi untuk menunjukkan bahwa bentuk tersebut kurang dari bentuk yang berada di ruas kanan. Untuk k ≥ 5 kita mendapatkan
Sehingga P(k + 1) mengikuti P(k), sehingga kita telah melakukan langkah induksi.
Setelah kita membuktikan Langkah 1
dan 2, kita dapat menyimpulkan dengan menggunakan Prinsip Induksi Matematika
bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n ≥ 5.
Soal 7: Membuktikan Pertidaksamaan
dengan Induksi Matematika
Buktikan bahwa
untuk semua bilangan bulat positif n
≥ 3.
Pembahasan Misalkan P(n) menyatakan (n + 1)² <
2n².
- Pernyataan P(3), yaitu
dengan jelas bernilai benar. - Anggap P(k): (k + 1)² < 2k²
bernilai benar, kita harus menunjukkan bahwa P(k + 1) juga
bernilai benar, yaitu [(k+1) + 1]² < 2(k + 1)². Untuk k
≥3, kita memperoleh
Sehingga kita telah menunjukkan kebenaran pernyataan jika P(k) benar maka P(k + 1). Oleh karena itu, berdasarkan Langkah 1 dan 2, dengan induksi matematika kita dapat menyimpulkan bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n ≥ 3.
Soal 8: Membuktikan Pertidaksamaan
dengan Induksi Matematika
Buktikan bahwa n! > 2n
untuk semua bilangan bulat positif n ≥ 4.
Pembahasan Misalkan P(n) merupakan notasi untuk
pernyataan n! > 2n.
- Pertama kita harus menunjukkan bahwa P(4) benar.
Padahal P(4) menyatakan bahwa
Karena 4! = 4 ∙ 3 ∙ 2 ∙ 1 = 24 dan 24 = 16, maka P(4) benar. - Kita anggap bahwa P(k): k! > 2k
benar. Kita akan tunjukkan P(k + 1): (k + 1)! > 2k
+ 1 juga bernilai benar.
Sehingga pada langkah induksi ini kita dapat melihat bahwa kebenaran P(k) mengakibatkan P(k + 1). Jadi, dari Langkah 1 dan 2, kita dapat menyimpulkan dengan induksi matematika bahwa P(n) bernilai benar untuk n ≥ 4.
Soal 9: Membuktikan Pertidaksamaan
dengan Induksi Matematika
Buktikan bahwa
untuk semua bilangan bulat positif n
≥ 2.
Pembahasan Misalkan P(n) merupakan notasi dari
pernyataan 1/√1 + 1/√2 + 1/√3 + … + 1/√n > √n.
- Kita tunjukkan bahwa P(2) benar, yaitu
Karena 1/√1 + 1/√2 ≈ 1,707 dan √2 ≈ 1,414 maka P(2) bernilai benar. - Anggap bahwa P(k) benar maka kita
memperoleh hipotesis induksi seperti berikut.
Selanjutnya, kita tunjukkan bahwa P(k + 1) juga bernilai benar dengan menggunakan hipotesis tersebut. P(k + 1) menyatakan bahwa
Dengan menggunakan hipotesis induksi, kita ubah bentuk ruas kiri di atas menjadi bentuk yang ada di ruas kanan. Untuk k ≥ 2,
Sehingga kita telah menunjukkan bahwa jika P(k) benar maka P(k + 1) benar. Jadi dengan menggunakan Prinsip Induksi Matematika kita dapat menyimpulkan bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 2.
Soal 10: Membuktikan Faktor
Buktikan bahwa 3 adalah faktor 4n
– 1 untuk semua bilangan bulat positif n.
Pembahasan
- Untuk n = 1, pernyataan tersebut benar karena
Sehingga, 3 adalah faktor bentuk di atas. - Anggap bahwa 3 adalah faktor dari 4k
– 1, kita harus menunjukkan bahwa 3 adalah faktor dari 4k
+ 1 – 1. Untuk melakukan hal ini, kita tulis seperti berikut.
Karena 3 adalah faktor dari 4k ∙ 3 dan 3 juga merupakan faktor 4k – 1, maka 3 adalah faktor dari 4k + 1 – 1. Dengan menggabungkan hasil pada Langkah 1 dan 2, kita dapat menyimpulkan dengan induksi matematika bahwa 3 adalah faktor 4n – 1 untuk semua bilangan bulat positif n.
Soal 11: Membuktikan Suatu
Faktorisasi
Buktikan bahwa x – y
adalah faktor dari xn – yn untuk semua
bilangan bulat positif n. [Petunjuk: xk +
1 – yk + 1 = xk(x –
y) + (xk – yk)y.]
Pembahasan
- Untuk n = 1, pernyataan tersebut benar karena
Sehingga x – y adalah faktor dari bentuk di atas. - Anggap bahwa x – y merupakan faktor dari xk
– yk untuk sebarang bilangan bulat positif k.
Kita harus menunjukkan bahwa x – y merupakan faktor dari xk
+ 1 – yk + 1. Perhatikan bahwa
Karena x – y faktor dari x – y dan xk – yk (berdasarkan hipotesis induksi), maka kita dapat menyimpulkan bahwa x – y merupakan faktor dari xk + 1 – yk + 1. Jadi, kita dapat menyimpulkan dengan menggunakan induksi matematika bahwa x – y adalah faktor dari xn – yn untuk semua bilangan bulat positif n.
Soal 12: Membuktikan Faktor
Buktikan bahwa salah satu faktor
dari (n3 + 3n² +2n) adalah 3 untuk semua
bilangan bulat positif n.
Pembahasan
- Untuk n = 1, bentuk di atas menjadi
Sehingga benar bahwa 3 merupakan salah satu faktor dari bentuk tersebut. - Anggap bahwa, untuk sebarang bilangan bulat positif k,
3 merupakan salah satu faktor dari (k3 + 3k² +2k).
Kita harus menunjukkan bahwa 3 juga merupakan faktor dari (k + 1)3
+ 3(k + 1)² + 2(k + 1). Pertama kita tulis (k + 1)3
+ 3(k + 1)² + 2(k + 1) seperti berikut.
Karena 3 merupakan faktor dari k3 + 3k² + 2k dan 3(k² + 3k + 2), maka 3 merupakan faktor dari (k + 1)3 + 3(k + 1)² + 2(k + 1). Jadi, dengan menggunakan induksi matematika kita dapat menyimpulkan bahwa 3 merupakan salah satu faktor dari (n + 1)3 + 3(n + 1)² + 2(n + 1) untuk semua bilangan bulat positif n.
Soal 13: Membuktikan Faktor
Buktikan bahwa untuk semua bilangan
bulat positif n, salah satu faktor dari 22n + 1 + 1
adalah 3.
Pembahasan
- Untuk n = 1 bentuk di atas menjadi
Sehingga, benar bahwa 3 merupakan salah satu faktor dari 9. - Kita anggap bahwa untuk sebarang bilangan bulat positif
k, Salah satu faktor 22k + 1 + 1 adalah 3.
Sekarang kita akan menunjukkan bahwa 3 merupakan salah satu faktor 22(k
+ 1) + 1 + 1.
Karena 3 merupakan salah satu faktor dari bentuk-bentuk 3 ∙ 22k + 1 dan 22k + 1 + 1 maka 3 adalah faktor dari 22(k + 1) + 1 + 1. Jadi kita dapat menyimpulkan dengan menggunakan induksi matematika bahwa salah satu faktor dari 22n + 1 + 1 adalah 3.
Walaupun menentukan satu rumus yang
berdasarkan beberapa pengamatan saja tidak menjamin kebenaran rumus tersebut,
tetapi mengenali pola adalah hal yang penting. Ketika kita mendapatkan pola
atau rumus yang kita pikir benar, kita dapat membuktikan kebenaran pola atau
rumus tersebut dengan menggunakan induksi matematika.
Menemukan Rumus Suku ke-n
Suatu Barisan
Untuk menemukan rumus suku ke-n
dari suatu barisan, perhatikan petunjuk berikut.
- Hitung beberapa suku pertama dari barisan yang
diberikan. Biasanya sangat membantu jika kita menulis suku-suku tersebut
ke dalam bentuk sederhana dan bentuk faktor.
- Cobalah untuk menemukan pola dari suku-suku yang telah
kita hitung dan tulis rumus suku ke-n barisan tersebut. Rumus ini
merupakan hipotesis atau konjektur kita. Mungkin kita perlu mencoba untuk
menghitung satu atau dua suku selanjutnya dalam barisan tersebut untuk
menguji hipotesis kita.
Gunakan induksi matematika untuk
membuktikan hipotesis yang kita dapatkan.
Soal 14: Menemukan Rumus untuk
Barisan Terhingga
Temukan rumus untuk penjumlahan
berhingga berikut kemudian buktikan rumus tersebut dengan induksi matematika.
Pembahasan Kita mulai dengan menuliskan beberapa penjumlahan pertama.
Dari barisan ini, tampak bahwa rumus
penjumlahan k suku pertama adalah
Untuk membuktikan kebenaran
hipotesis ini, kita gunakan induksi matematika. Perhatikan bahwa kita telah
menguji rumus ini untuk n = 1, sehingga kita mulai dengan menganggap
bahwa rumus tersebut benar untuk n = k dan mencoba untuk
menunjukkan bahwa rumus tersebut juga benar untuk n = k + 1.
Jadi, berdasarkan induksi matematika
hipotesis tersebut benar.
Soal 15: Menemukan Rumus untuk
Barisan Terhingga
Temukan rumus untuk penjumlahan
berhingga berikut kemudian buktikan rumus tersebut dengan induksi matematika.
Pembahasan Kita tulis beberapa penjumlahan pertama sebagai berikut.
Berdasarkan pola di atas, kita dapat
melihat bahwa rumus jumlah k suku pertama adalah
Kita gunakan induksi matematika
untuk membuktikan konjektur tersebut. Karena kita sudah menunjukkan kebenaran
rumus tersebut untuk n = 1, kita mulai pembuktian ini dengan menganggap
bahwa rumus ini benar untuk n = k, dan mencoba untuk menunjukkan
bahwa rumus tersebut juga benar untuk n = k + 1.
Jadi, berdasarkan induksi matematika
konjektur kita tersebut benar.
Soal 16: Membuktikan Keterbagian
Gunakan induksi matematika untuk
menunjukkan bahwa 5n – 1 habis dibagi 4 untuk semua bilangan
bulat positif n.
Pembahasan
- Untuk n = 1,
yang sangat jelas habis dibagi 4. - Kita anggap 5k – 1 habis dibagi 4
untuk sebarang bilangan bulat positif k. Akan kita tunjukkan 5k
+ 1 – 1 juga habis dibagi 4.
Karena 4 ∙ 5k dan 5k – 1 habis dibagi 4 maka 5k + 1 – 1 habis dibagi 4. Jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa 5n – 1 habis dibagi 4 untuk semua bilangan bulat positif n.
Soal 17: Bilangan Ganjil
Buktikan bahwa n² – n
+ 41 merupakan bilangan ganjil untuk semua bilangan bulat positif n.
Pembahasan
- Untuk n = 1,
merupakan bilangan ganjil. - Kita anggap untuk sebarang bilangan bulat positif k,
k² – k + 41 merupakan bilangan ganjil. Selanjutnya kita
harus menunjukkan bahwa (k + 1)² – (k + 1) + 41 adalah
bilangan ganjil.
Karena k² – k + 41 adalah bilangan ganjil dan 2k adalah bilangan genap, maka jumlah kedua bilangan tersebut, yaitu (k + 1)² – (k + 1) + 41 merupakan bilangan ganjil. Jadi, dengan menggunakan Prinsip Induksi Matematika kita dapat meyimpulkan bahwa n² – n + 41 merupakan bilangan ganjil untuk semua bilangan bulat positif n.
Soal 18: Membuktikan Keterbagian
Buktikan bahwa 32n
– 1 habis dibagi 8 untuk semua bilangan bulat positif n.
Pembahasan Misalkan P(n) merupakan notasi untuk
pernyataan “ 32n – 1 habis dibagi 8.”
- Pertama kita tunjukkan bahwa P(1) benar. Karena
yang habis dibagi 8, maka P(1) terbukti benar. - Anggap bahwa P(k) benar. Sehingga
hipotesis induksi kita menyatakan bahwa 32k – 1 habis
dibagi 8. Selanjutnya kita akan tunjukkan bahwa P(k + 1)
juga bernilai benar.
Karena 8 ∙ 32k dan 32k – 1 habis dibagi 8 maka 32(k + 1) – 1 habis dibagi 8. Jadi dengan menggunakan induksi matematika kita dapat menyimpulkan bahwa 32n – 1 habis dibagi dengan 8 untuk semua bilangan bulat positif n.
Pada bagian awal pembahasan ini kita
telah dikenalkan dengan induksi matematika yang selanjutnya digunakan untuk
membuktikan beberapa pernyataan pada Contoh 1 – 18. Selanjutnya kita akan
belajar bentuk lain dari induksi matematika, yang disebut sebagai induksi
matematika kuat, yang sering digunakan ketika kita mengalami kesulitan
untuk membuktikan suatu pernyataan dengan menggunakan induksi matematika biasa.
Dalam induksi matematika kuat juga memiliki dua langkah, yaitu langkah dasar
dan langkah induksi. Akan tetapi, pada langkah dasar memuat
pembuktian-pembuktian untuk beberapa nilai awal, dan dalam langkah induksi
kebenaran dari pernyataan P(n) diasumsikan tidak hanya untuk satu
nilai n tetapi untuk semua nilai sampai k, dan kemudian kebenaran
P(k + 1) dibuktikan.
Prinsip Induksi Matematika Kuat
Misalkan P(n) adalah
pernyataan yang didefinisikan untuk bilangan bulat n, dan misalkan a
dan b adalah bilangan bulat sedemikian sehingga a ≤ b.
Jika dua pernyataan berikut bernilai benar,
- P(a),
P(a + 1), …, dan P(b) semuanya bernilai benar.
(langkah dasar)
- Untuk sebarang bilangan bulat k ≥ b, jika
P(i) benar untuk semua bilangan bulat i mulai a
sampai k, maka P(k + 1) benar. (langkah induksi)
Maka untuk semua bilangan bulat n
≥ a, P(n) benar. (Asumsi bahwa P(i) benar
untuk semua bilangan bulat i mulai dari a sampai k disebut
sebagai hipotesis induksi. Cara lain untuk menyatakan hipotesis induksi
adalah dengan menyatakan bahwa P(a), P(a + 1), …, P(k)
semuanya bernilai benar.)
Pada contoh berikutnya kita akan
mencoba untuk membuktikan suatu teorema keterbagian oleh bilangan prima.
Teorema ini menyatakan bahwa semua bilangan bulat yang lebih besar dari 1 habis
dibagi oleh suatu bilangan prima.
Soal 19: Keterbagian oleh Bilangan
Prima
Buktikan bahwa sebarang bilangan
bulat yang lebih besar dari 1 habis dibagi oleh suatu bilangan prima.
Pembahasan Misalkan P(n) adalah pernyataan: “Untuk semua
bilangan bulat n ≥ 2, n habis dibagi oleh suatu bilangan prima.”
- Pertama, kita tunjukkan bahwa P(2) bernilai
benar. Karena 2 habis dibagi 2 dan 2 adalah bilangan prima, maka P(2):
“2 habis dibagi oleh suatu bilangan prima” bernilai benar.
- Misalkan k adalah sebarang bilangan bulat dengan
k ≥ 2 dan kita anggap bahwa i habis dibagi oleh suatu
bilangan prima untuk semua bilangan bulat i mulai dari 2 sampai k.
Kita harus tunjukkan bahwa k + 1 juga habis dibagi bilangan prima.
Kasus 1 (k + 1 adalah bilangan prima): Pada kasus ini k + 1 habis dibagi oleh suatu bilangan prima, yaitu bilangan itu sendiri.
Kasus 2 (k + 1 bukan bilangan prima): Pada kasus ini k + 1 = ab di mana a dan b adalah bilangan bulat dengan 1 < a < k + 1 dan 1 < b < k + 1. Sehingga, dengan kata lain, 2 ≤ a ≤ k, dan berdasarkan hipotesis induksi, a habis dibagi oleh suatu bilangan prima p. Dan karena k + 1 = ab, maka k + 1 habis dibagi a. Oleh karena itu, karena k + 1 habis dibagi a dan a habis dibagi p, maka dengan keterbagian transitif, k + 1 habis dibagi oleh bilangan prima p.
Jadi, dengan menggunakan induksi matematika kuat kita dapat menyimpulkan bahwa semua bilangan bulat n ≥ 2, n habis dibagi oleh suatu bilangan prima.
Soal 20: Membuktikan Sifat Barisan
dengan Induksi Matematika Kuat
Suatu barisan s0, s1,
s2, … didefinisikan sebagai berikut:
untuk semua bilangan bulat k
≥ 2.
Diduga bahwa untuk setiap bilangan
bulat n ≥ 0, suku ke-n barisan ini memiliki nilai sama dengan 5n
– 1. Dengan kata lain, dugaan ini menyatakan bahwa semua suku barisan tersebut
memenuhi persamaan sn = 5n – 1. Buktikan
bahwa dugaan ini benar.
Pembahasan Misalkan s0, s1, s2,
… adalah barisan yang didefinisikan sebagai s0 = 0, s1
= 4, dan sk = 6ak – 1 – 5ak
– 2 untuk semua bilangan bulat k ≥ 2, dan misalkan P(n)
menotasikan pernyataan
Kita akan menggunakan induksi
matematika kuat untuk membuktikan bahwa untuk semua bilangan bulat n ≥
0, P(n) bernilai benar.
- Untuk membuktikan bahwa P(0) dan P(1)
benar, kita harus menunjukkan bahwa
Akan tetapi, sesuai definisi barisan s0, s1, s2, …, kita memiliki s0 = 0 dan s1 = 4. Karena 50 – 1 = 1 – 1 = 0 dan 51 – 1 = 4, nilai-nilai s0 dan s1 sama dengan nilai-nilai yang diberikan oleh rumus yang diberikan. - Misalkan k adalah sebarang bilangan bulat dengan
k ≥ 1 dan anggap bahwa si = 5i
– 1 untuk semua bilangan bulat i dengan 0 ≤ i ≤ k.
Kita harus menunjukkan bahwa
Akan tetapi karena k ≥ 1, kita peroleh bahwa k + 1 ≥ 2, sehingga
Sehingga kita telah menunjukkan bahwa P(k + 1) mengikuti P(i) dalam langkah induksi. Jadi, dengan menggunakan induksi matematika kuat kita dapat menyimpulkan bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 0.
Soal 21: Membuktikan Sifat Barisan
Misalkan a1, a2,
a3, … adalah barisan yang didefinisikan sebagai berikut.
untuk semua bilangan bulat k
≥ 3. Buktikan bahwa an adalah bilangan ganjil untuk semua
bilangan bulat n ≥ 1.
Pembahasan Misalkan P(n) menyatakan bahwa an
adalah bilangan ganjil. Kita akan membuktikan bahwa P(n) benar
untuk semua bilangan bulat n ≥ 1.
- Kita akan tunjukkan bahwa P(1) dan P(2)
benar. Karena menurut definisi barisan a1, a2,
a3, … nilai a1 = 1 dan a2
= 3 yang keduanya merupakan bilangan ganjil, maka P(1) dan P(2)
benar.
- Untuk sebarang bilangan bulat k ≥ 2, kita anggap
bahwa P(i) bernilai benar untuk 1 ≤ i ≤ k.
Sehingga hipotesis induksi kita adalah bahwa ai
merupakan bilangan ganjil. Kita akan menggunakan ini untuk menunjukkan
bahwa P(k +1) benar, yaitu ak + 1
juga merupakan bilangan ganjil. Perhatikan bahwa
Menurut hipotesis induksi, ak – 1 dan ak merupakan bilangan ganjil. Padahal 2ak merupakan bilangan genap. Hasilnya, penjumlahan bilangan ganjil dan bilangan genap, ak – 1 + 2ak, adalah suatu bilangan ganjil. Sehingga P(k + 1) bernilai benar. Jadi, dengan menggunakan induksi matematika kuat kita dapat menyimpulkan bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 1.
Soal 22: Membuktikan Sifat Barisan
Misalkan b0, b1,
b2, … adalah barisan yang didefinisikan sebagai berikut.
untuk semua bilangan bulat k
≥ 2. Buktikan bahwa bn = 3 ∙ 2n + 2 ∙ 5n
untuk semua bilangan bulat n ≥ 0.
Pembahasan Misalkan P(n) adalah pernyataan yang
menyatakan bahwa
Akan kita tunjukkan bahwa P(n)
bernilai benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 0.
- Pertama, akan kita tunjukkan bahwa P(0) dan P(1)
benar, yaitu
Sesuai definisi, b0 = 5 dan b1 = 16. Sedangkan 3 ∙ 20 + 2 ∙ 50 = 3 + 2 = 5 dan 3 ∙ 21 + 2 ∙ 51 = 6 + 10 = 16. Sehingga nilai-nilai b0 dan b1 sama dengan nilai-nilai yang diperoleh dari rumus yang diberikan. Oleh karena itu, P(0) dan P(1) benar. - Untuk sebarang bilangan bulat k ≥ 1, misalkan P(i)
benar untuk 0 ≤ i ≤ k. Sehingga hipotesis induksi kita
adalah
untuk semua bilangan bulat 0 ≤ i ≤ k. Selanjutnya kita akan menunjukkan bahwa P(k + 1) benar, yaitu
Karena k ≥ 1 maka k + 1 ≥ 2, dan kita dapat menuliskan
Soal 23: Membuktikan Sifat Barisan
Misalkan c0, c1,
c2, … adalah barisan yang didefinisikan sebagai berikut.
untuk semua bilangan bulat k
≥ 3. Buktikan cn ≤ 3n untuk semua bilangan
bulat n ≥ 0.
Pembahasan Misalkan P(n) menotasikan pernyataan
Akan kita tunjukkan bahwa P(n)
benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 0.
- Pertama kita akan tunjukkan bahwa P(0), P(1),
dan P(3) benar. Sesuai definisi barisan tersebut, c0
= 1, c1 = 2, dan c2 = 3, kita dapat
melihat bahwa c0, c1, dan c2
secara berturut-turut kurang dari sama dengan 30 = 1, 31
= 3, 3² = 9. Sehingga P(0), P(1), dan P(2) bernilai
benar.
- Untuk sebarang bilangan bulat k ≥ 2, kita anggap
bahwa P(i) benar untuk 0 ≤ i ≤ k. Sehingga hipotesis
induksi kita adalah
untuk 0 ≤ i ≤ k. Dengan menggunakan hipotesis ini kita akan menunjukkan bahwa P(k + 1) benar, yaitu
Untuk k ≥ 2 yang mengakibatkan k + 1 ≥ 3, kita memperoleh
Sehingga kita telah menunjukkan bahwa P(i) benar maka P(k + 1) benar. Jadi, berdasarkan Langkah 1 dan 2 kita dapat menyimpulkan bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 0.
Soal 24: Induksi Matematika Kuat
Suatu permainan memiliki aturan
bahwa dua pemain dalam permainan tersebut secara bergiliran mengambil sejumlah
batang korek api yang dia mau dari satu dari dua bungkus korek api. Pemain yang
berhasil mengambil batang korek api terakhir ditetapkan sebagai pemenang
permainan ini. Tunjukkan bahwa jika dua bungkus korek api tersebut memuat
batang korek api dengan jumlah yang sama, pemain kedua selalu dapat menjadi
pemenang dalam permainan ini.
Pembahasan Misalkan n adalah banyaknya batang korek api dalam
masing-masing bungkus. Kita akan gunakan induksi matematika untuk membuktikan P(n),
yang menyatakan bahwa pemain kedua dapat memenangkan permainan jika mula-mula
terdapat n batang korek api dalam masing-masing bungkus.
- Ketika n = 1, pemain pertama hanya memiliki satu
pilihan, yaitu mengambil satu batang korek api dari salah satu bungkus,
dan meninggalkan satu bungkus dengan satu batang korek api, yang dapat
diambil oleh pemain kedua untuk memenangkan pertandingan.
- Hipotesis induksi kita adalah pernyataan P(i)
benar untuk semua i dengan 1 ≤ i ≤ k, yaitu anggapan
bahwa pemain kedua dapat selalu menang jika terdapat i batang
korek, di mana 1 ≤ i ≤ k, dalam masing-masing bungkus korek
api. Kita harus menunjukkan bahwa P(k + 1) benar, yaitu
bahwa pemain kedua dapat memenangkan permainan ketika mula-mula terdapat k
+ 1 batang korek api dalam masing-masing bungkus, yang berdasarkan
anggapan bahwa P(i) benar untuk i = 1, 2, 3, …, k.
Sehingga misalkan terdapat k + 1 batang korek api di dalam
masing-masing bungkus pada awal permainan dan misalkan pemain pertama
mengambil sejumlah r batang korek api (1 ≤ r ≤ k)
dari salah satu bungkus, dan menyisakan k + 1 – r batang
korek api dalam bungkus tersebut. Dengan mengambil batang korek api dengan
jumlah yang sama dari bungkus yang lain, pemain kedua membuat keadaan di
mana terdapat dua bungkus yang masing-masing memiliki k + 1 – r
batang korek api. Karena 1 ≤ k + 1 – r ≤ k, sekarang
kita dapat menggunakan hipotesis induksi untuk menyimpulkan bahwa pemain
kedua selalu dapat memenangkan permainan. Dan jika pemain pertama
mengambil sejumlah k + 1 batang korek api dari satu bungkus, pemain
kedua dapat memenangkan permainan dengan mengambil semua sisa batang korek
api dalam bungkus lainnya.
Berdasarkan Langkah 1 dan 2, kita
dapat menyimpulkan dengan menggunakan induksi matematika kuat bahwa P(n)
benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 1.
Soal 25: Induksi Matematika Kuat
Buktikan bahwa bea pos sejumlah Rp
12.000,00 atau lebih dapat dibentuk dengan menggunakan perangko seharga Rp
4.000,00 dan perangko seharga Rp 5.000,00.
Pembahasan Misalkan P(n) adalah pernyataan yang
menyatakan bahwa bea pos dengan harga n ribu rupiah dapat dibentuk
dengan menggunakan perangko-perangko seharga Rp 4.000,00 dan Rp 5.000,00.
- Kita dapat membentuk bea pos sejumlah Rp 12.000,00, Rp
13.000,00, Rp 14.000,00 dan Rp 15.000,00 secara berturut-turut dengan
menggunakan tiga perangko seharga Rp 4.000,00, dua perangko seharga Rp
4.000,00 dan satu perangko seharga Rp 5.000,00, satu perangko seharga Rp
4.000,00 dan dua perangko seharga Rp 5.000,00, dan tiga perangko seharga
Rp 5.000,00. Hal ini menunjukkan bahwa P(12), P(13), P(14),
dan P(15) benar.
- Hipotesis induksi kita adalah bahwa pernyataan P(i)
benar untuk 12 ≤ i ≤ k, di mana k adalah bilangan
bulat dengan k ≥ 15. Dengan kata lain kita dapat membentuk bea pos
sejumlah i ribu rupiah, di mana 12 ≤ i ≤ k. Kita
harus menunjukkan bahwa P(k + 1) benar, yaitu bahwa kita
dapat membentuk bea pos sejumlah k + 1 ribu rupiah. Dengan
menggunakan hipotesis induksi, kita dapat menganggap bahwa P(k
– 3) benar karena k – 3 ≥ 12, yaitu kita dapat membentuk bea pos
sejumlah k – 3 ribu rupiah dengan menggunakan perangko-perangko
seharga Rp 4.000,00 dan Rp 5.000,00. Untuk membentuk bea pos sejumlah k
+ 1 ribu rupiah, kita hanya perlu untuk menambah perangko seharga Rp
4.000,00 lainnya kepada bea pos yang berharga k – 3 ribu rupiah
tersebut. Sehingga, kita telah menunjukkan bahwa jika hipotesis induksi
kita benar maka P(k + 1) juga benar.
Karena kita telah melakukan Langkah
1 dan 2 pada induksi matematika kuat, kita dapat menyimpulkan bahwa P(n)
benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 12.
Penutup
Pada Soal 2 kita
berlatih menggunakan induksi matematika untuk membuktikan rumus jumlah n
bilangan ganjil pertama. Soal 3 menjelaskan
bagaimana kita menggunakan induksi matematika untuk membuktikan rumus jumlah n
bilangan bulat positif pertama. Pada Soal 4
kita mencoba untuk membuktikan rumus jumlah perkalian dari dua bilangan bulat
positif yang berurutan. Sedangkan Soal 5
menjelaskan penggunaan induksi matematika untuk membuktikan rumus jumlah
perkalian antara bilangan bulat positif dengan pangkat dari 2.
Prinsip induksi matematika juga
dapat digunakan untuk membuktikan suatu pertidaksamaan. Soal 6, 7, 8, dan 9 menjelaskan bagaimana kita
membuktikan suatu pertidaksamaan dengan menggunakan induksi matematika. Selain
itu, mulai Soal 6 kita dikenalkan dengan Prinsip Induksi Matematika yang
Diperluas. Pada induksi matematika ini, nilai awal yang diberikan tidak selalu
1, tetapi bisa bilangan bulat lainnya.
Mulai Soal 10 kita berlatih untuk
membuktikan faktor dari suatu bentuk tertentu. Soal 10
menjelaskan bagaimana kita membuktikan bahwa 3 adalah faktor 4n
– 1 untuk semua bilangan bulat positif n. Pada Soal 11 kita
berlatih untuk membuktikan bahwa x – y adalah faktor dari xn
– yn untuk semua bilangan bulat positif n. Soal 12 dan 13 merupakan permasalahan yang serupa
dengan dua soal tersebut.
Prinsip Induksi Matematika juga
dapat digunakan untuk membuktikan dugaan kita mengenai pola suatu barisan.
Sebelum itu, kita harus mengamati pola yang tampak dari beberapa suku awal
suatu barisan yang diberikan. Metode ini dijelaskan dalam Soal 14 dan 15.
Soal 16, 17, dan 18 menunjukkan bagaimana induksi
matematika digunakan untuk membuktikan pernyataan mengenai keterbagian. Setelah
Soal 18, kita dikenalkan dengan Prinsip Induksi Matematika Kuat. Prinsip ini hampir sama dengan induksi matematika biasa,
tetapi dalam langkah dasar kita harus menunjukkan kebenaran dari beberapa nilai
awal. Selain itu, hipotesis induksi dalam prinsip ini memuat pernyataan yang
dianggap benar mulai dari nilai awal sampai suatu bilangan tertentu. Induksi
matematika kuat ini digunakan dalam Soal 19, 20, 21, 22, 23, 24, dan 25. Semoga bermanfaat,
By. Fajar Kira
kok banyak yang tidak ada lanjutannya ya? Copas ya?
BalasHapus